Andreas Hugo Apresiasi Penghapusan Tes Mata Pelajaran pada Ujian Masuk SBMPTN

09-09-2022 / KOMISI X
Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira. Foto: Devi/Man

 

Pasca terjadinya korupsi pada penerimaan mahasiswa baru melalu jalur mandiri di Universitas Lampung, baru-baru ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menghapus tes mata pelajaran pada ujian masuk PTN jalur SBMPTN dan menggantinya dengan tes skolastik. Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira menyambut baik terhadap upaya yang dilakukan Kemendikbud Ristek.

 

“Saya kira ini hal yang baik meskipun bukan hal yang baru, itu dalam arti banyak perguruan tinggi bahkan di perguruan tinggi swasta hal tersebut sudah dilakukan (tes skolastik) jauh-jauh hari sebelumnya,” ungkap Andreas kepada Parlementaria di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (8/9/2022).

 

Andreas memberi catatan, dalam perubahan sistem tersebut, transparansi dalam pelaksanaan ujian seperti sistem penilaian dan juga rekrutmen menjadi hal yang penting. “Dan yang juga tidak kalah pentingnya adalah bahwa selama ini di perguruan tinggi negeri maupun di perguruan tinggi swasta kita melihat bahwa ada perubahan yang sangat sangat mendasar dalam cara berpikir. Kita melihat bahwa dunia pendidikan seolah-olah sebagai lembaga industri. Dalam hal ini, ya tentu aspek komersialnya,” terang Andreas.

 

Politisi PDI-Perjuangan itu pun menilai, saat ini tak jarang input yang masuk dari anak muda ini seringkali diukur berdasarkan nilai rupiah yang dikontribusikan bukan karena karakter bukan karena prestasi yang mereka berikan. Sehingga, menjadi hal perlu diutamakan bagaimana aspek pengembangan mendidik anak muda untuk mempunyai prestasi, merubah cara berpikir dan mempunyai karakter yang baik.

 

Di akhir, Andreas kembali mengingatkan, aspek komersialisasi dan juga korupsi dalam dunia pendidikan menjadi hal yang perlu dihilangkan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan menurutnya transparansi dalam rekrutmen maupun penilaian yang cenderung melibatkan banyak orang serta kriteria kriteria yang jelas dalam penilaian.

 

“Kita kembalikan kepada akar dari pada dunia Pendidikan, yaitu lembaga yang akan merubah melakukan perubahan terhadap seorang manusia dari yang sekarang menjadi yang lebih baik untuk kedepannya,” tutup legislator daerah pemilihan (dapil) Nusa Tenggara Timur I tersebut. (hal/sf)

BERITA TERKAIT
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...